dunia tak selebar daun kelor

Sebenarnya kalimat itu merupakan sebuah peribahasa kan yaa.. yang kata wikiquote mah artinya 'jangan cepat berputus asa karena masih banyak yang lain'.

Tapi kalau diartikan secara denotatif, mungkin bisa diterjemahkan menjadi : 'dunia itu luas sekaliiiii ga cuma segede daun kelor.. begitu banyak hal yang ada di dalamnya..'
(ceuk saya yah ini mah)

tapi terkadang kalimat itu ga berlaku juga ternyata, malah yang kejadian adalah sebaliknya. Kadang-kadang loh yaa, "dunia itu kaya selebar daun kelor ajah" (padahal saya sendiri ga tau daun kelor itu segede apa hehe)

Pernah ngalamin ga sih?? ternyata suaminya temen itu adalah saudaranya tetangga sebelah rumah, guru di sekolah itu adalah temennya mamah waktu jaman kuliah, tante nikah sama pamannya sahabat, atau kakaknya temen adalah temennya temen kakak temen saya (pusing pusing dehh hehehe).. yah kejadian-kejadian semacam itu lahh

Saya rasa cukup sering kejadian kan hal begituan??? betapa terkadang terasa kecil sekali dunia.. begitu banyak hubungan yang terjadi antara satu orang dengan yang lainnya.

Dan itu yang saya rasakan ketika melihat satu barang ini (yang sudah sangat saya hapal bentuknya karena satu sampai lima tahun yang lalu sering sekali saya lihat yang serupa meski tak sama) terpajang di antara tumpukan puluhan piala yang tertata rapih di ruang guru, tempat nongkrongnya saya tiap hari dari senin sampai jumat. (perhatikan kata puluhan piala donk.. ehhmm mencoba menegaskan sekolah dengan banyak prestasi sebetulnya hehehe.. pamerrr)


Yayaya.. dulu ketika jaman saya masih kelas 3 sma, plakat ini merupakan penghargaan atas keikutsertaan peserta suatu acara pasanggiri kabaret sunda yang diselenggarakan oleh salah satu unit kegiatan mahasiswa di ITB yang setahun kemudian hingga empat tahun selanjutnya jadi tempat saya berkegiatan, berkesenian, berkeluarga (memiliki teman seperti keluarga maksudnya =D)

Unit kegiatan mahasiswa yang pada akhirnya selama kuliah menjadi rumah kedua saya, Lingkung Seni Sunda ITB.

Dan kini saya menemukan prasasti (beuh kesannya pelajaran sejarah aja) peninggalan kegiatan LSS dulu kala di tempat yang saat ini telah menjadi rumah kedua saya pula, sekolah tempat saya mengajar dan belajar, MTs-MA Asih Putera.

Senang saja rasanya, dua bagian penting dalam kehidupan saya ternyata sempat ada 'hubungan khusus' di masa lampau (kesannya berabad-abad yang lalu gtu yaa pake kata lampau=D hihi)

Dunia memang selebar daun kelor ternyata (ahhhh daun kelor teh segede apaaaa siiiiiihhhh???)


ini yang namanya rejeki membahagiakan

Di suatu hari sabtu, saya hendak pergi ke mantan kampus tercinta (aiih mantan doonk!!) untuk ikut acara halalbihalal mantan unit (mantan jugaa?? ga ahh ini mahh.. kuring LSS salawasna!!!.. )

Karena tidak ada yang bisa mengantar ke kampus, akhirnya saya bernostalgila bersama kendaraan umum menuju kampus.. perjalanan panjang sodara2!!

Dari komplek depan rumah, saya naik angkot jurusan cimahi-cibeber, transit di jembatan leuwigajah kemudian diteruskan angkot jurusan cipatik-cimindi. Tadinya setelah itu saya berencana naik ojeg aja sampai depan kampus meski sedikit mahaaal, tapi bisa lebih cepat dan ga cape turun naik angkot lagi.. karna dari cimindi masih ada dua angkot yang harus saya naiki untuk sampai jalan ganeca... fyuuuh

tapi ketika liat tempat mangkal tukang ojeg ketika ituh, tidak ada bapa tukang ojeg favorit saya.. tiba-tiba jadi il-feel ama ojeg (heuheu segitunya!) ahirnya langkah kaki malah meneruskan menuju tempat mangkal angkot cimahi-sthall, naiklah saya bersama rombongan 5org ibu, satu org bapa, dan 6 orang anak kecil yang tampaknya akan berekreasi

tiba-tiba terjadi dialog

pa supir : 'bu, bade kamarana?'
ibu1 : 'ka bonbin, pa'
pa supir :

'ooh, borongan weh atuh bu ka mobil abdi.. saurang 5 rebu lah, ibu genepan pan? janten 30'.
ibu1 pada ibu 2: 'kumaha?'
ibu2 :'terserah. tapi langkung raos sih janten teu kedah naek angkot deui'


mendengar dialog ituh, saya berinisiatip mengikuti (secara bonbin ituh kan sebelah itb hehe..)

saya : 'bu, abdi ngiringan atuh pami bade ka bonbin mah, wios nambihan 5000. kumaha?'
ibu1 : 'ohh nya entos atuh pami seueuran mah, janten di borong weh pa.'


alhamdulillah... yang tadinya perjalanan masih akan panjang, jadi lebih cepat.. sekali jalan, tanpa harus turun naik angkot lagi dan tentu saja lebih hemat dibandingkan rencana awal naek ojeg yang ongkosnya lebih dari 2 kali lipatnya.

dan ketika itu perasaan yang saya rasakan luar biasaaaa.. tidak banyak kebetulan yang terjadi d dunia ini.. atau memang tidak ada yaa? karena semua terjadi atas kuasaNYA.

jangan hanya melihat dari nilai rejeki yang saya dapat, karna mungkin itu bisa berarti tak seberapa, tapi lihat dari betapa ALLAH memudahkan jalan yang saya tempuh menuju tempat tujuan.

ahhhhh.. ini yang namanya rejeki membahagiakan, berapa banyak orang sih yang hari itu akan ke bonbin lewat cimindi, naek angkot terus ditawarin borongan ama supir angkotnya?? dan kebetulan berbarengan naek angkotnya bersama neneng geulis anggun oktari yang menuju kampus sebelah bonbin.. ehehehehe
alhamdulillah.

guru yang aneh..

.. tapi cantik. (hehehehehehe =D)

Suatu hari ketika saya sedang mengajar di kelas 12 MA Asih Putera

(yaa yaa yaa saya ngajar kelas 3 sma looh, bisa anda bayangkan?? saya nu ceuk babaturan siga lulusan smp, sekarang ngajar murid yang tahun depan akan kuliah, wakwaaww, tentu saja saya pasti kalah tinggi, tapi tenang aja, ga kalah gaya ko..hihi=D)

Kembali ke kalimat pertama..
Jadi di suatu hari tersebut di atas, saya terdiam di depan kelas sambil melihat murid-murid yang sedang mencatat hasil penyelesaian satu buah soal yang telah saya bahas di papan tulis, kemudian.....

Nizham bertanya, 'Bu..bu.. kalo tempat tidur bayi itu apa namanya??'

Saya pun menjawab dalam kebingungan, 'hahh?? box?'

Nizham tanya lagi, 'nulisnya gimana?'

Saya : 'b-o-x gituu yaa??? kaya kotak dalam bahasa inggris'

Nizham : 'hmm bukan bu, di sini mah 4 huruf'

Saya : ' iihhh nizham.. ko malah ngisi tts siiihhh'

Nizham : 'udah bu, nyatetnya'

Saya kemudian menghampiri dia yang duduk di pojokan kelas dengan wajah sedikit ngambek. Murid-murid lain memperhatikan, tampak was-was dengan apa yang akan saya lakukan.. apakah akan ng-jitak Nizham, nyita tts nya, kemudian bilang 'jangan diulangi lagi' atau ngapain yaaaaa........

Ketika sampai di pojokan kelas, saya duduk di hadapannya lalu bilang

'coba mana liat??'

Nizham memberikan ttsnya kepada saya..

'oooh 4 huruf, terakhirnya s, berarti nulisnya b-o-k-s, zham'

aadezzzziiggg.. yang lain pun berkata, ' iiiihhhh ibuuuuuuuuuuuuuuuu ....'

hihihi abis TTS = Terkadang Terlalu Sulit untuk dilewatkan begitu saja sih =D

lagian Nizham-nya juga kan udah beres nyatetnyaaaaa (pembenaran..hehehehe)

cerita di balik soal matematika

Salah satu gaweannya ibu guru adalah bikin soal, bisa soal ulangan, soal latihan, soal try out,soal pemantapan, dan kawan-kawannya. Hal yang tersulit dari pekerjaan yang satu ini buat guru matematika adalah menemukan angka yang cantik sehingga memudahkan murid dalam perhitungan atau mencari soal yang membutuhkan trik cerdas, terlihat sulit padahal hanya membutuhkan 3 langkah pengerjaan.. (soal guwe banget tuh yang begituan heuheuheu..)

Meski sulit, ada satu hal menyenangkan yang saya suka dalam pekerjaan ini, yaitu bagian mengarang cerita untuk soal. Terlebih ketika itu adalah bagian memberikan nama bagi subjek soal.. hihi.. biasanya saya menggunakan nama rekan guru, murid, nama teman atau pun nama sendiri.. (hihi narsis). Terkadang pemberian nama itu jadi mengundang gelak tawa ketika pada akhirnya ada murid iseng yang memberi komentar.

seperti soal berikut ini :

Pak Rudi membeli 10 pasang sepatu seharga Rp 400.000,- kemudian sepatu tersebut dijual secara eceran. Sebanyak 7 pasang sepatu dijual dengan harga Rp 50.000,- per pasang, 2 pasang dijual dengan Rp 40.000,- per pasang, dan sisanya disumbangkan. Persentase keuntungan yang diperoleh Pak Rudi adalah …
Ditengah keheningan murid-murid yang sedang khusyuk mengerjakan latihan soal, Ishaq pun kemudian berkomentar

"Pak Rudi nu meuli sapatu, naha urang nu rieut??!!!"

(terjemahan : "Pak Rudi yang beli sepatu, ko saya yang pusing??!!!").. hahaha

(fyi, Pak Rudi itu rekan guru saya, sekarang udah jadi pa manager-kepala sekolah- looh di sakola.. lulusan bio itb'95, tapi ga punya toga, soalnya pas wisuda toganya cuma nyewa.. hahaha, piss pa rud :D)

atau seperti yang satu ini

Pukul berapakah Bella sampai di tempat tujuan jika ia berangkat pukul 08.20 dengan kecepatan rata-rata 45 km/jam dan jarak yang harus ditempuhnya 180 km ?
lagi-lagi sang Ishaq berkomentar ketika bu guru manis ini sedang menerangkan cara menjawab soal itu kepadanya..

'aduuh bu, cape-cape ngitung' kemudian dia memanggil Bella.. 'Bel, Bel... kamu nepi kaditu jam sabaraha??'
dan Bella, muridku, yang telah selesai mengerjakan soal tersebut pun menjawab
"12.20, shaq.. ga sempet beli oleh2" hahahahaha.. dasar barudak!

kemarin ini juga ada cerita lagi di balik soal matematika berikut ini

Seorang pedagang minyak tanah mempunyai sebuah wadah berbentuk tabung dengan diameter 28 cm dan tinggi 36 cm. Seluruh minyak yang ada dalam wadah tersebut akan dipindahkan ke dalam gelas-gelas kecil berbentuk tabung yang mempunyai jari-jari 3,5 cm dan tinggi 9 cm. Hitung banyaknya gelas yang diperlukan oleh pedagang tersebut!

ketika saya bertanya, "sok, jadi butuh berapa gelass??"
Fadlih pun menjawab, "satu aja lah bu, sisa minyaknya kita bagiin aja ke fakir miskin, kan kasian mereka".

hahahahaha.. that's why i love my job, there's so many laugh every day :)