mohon doa!

Tadi pagi, selepas solat subuh dan mabit di sekolah dalam rangka doa dan tahajud bersama murid kelas 9 dan ortunya demi kesuksesan UN, saya mendapatkan satu hadiah kecil ini dari murid-murid saya.
Hadiah yang sederhana tapi menyejukkan hati. Ketika mendapatkannya yang saya pikirkan adalah tak terasa ternyata hampir setahun saya mengajar mereka dan sudah tiba saatnya melepaskan mereka ke medan perjuangan nyata, Ujian Nasional.... fyuuuuuuhh

Jumat bada ashar sebelumnya pun saya merasakan hal yang sama, selepas doa bersama dengan kelas 12 -yang malah senin besok 20 april 2009 sudah akan menghadapi UN lebih dulu dibandingkan adik-adik kelas 9nya-. Iya perasaan yang sama yaitu, tak percaya waktu begitu cepat berlalu dan berat untuk melepaskan.

Memang begitu berat ketika melepaskan kepergian orang-orang yang kita sayang, terlebih ketika orang tersebut sudah menghabiskan banyak kebersamaan dengan kita dan menorehkan banyak kenangan.
Tapi bukan berarti saya berat melepaskan kemudian jadi tidak rela mereka ikut ujian nasional.. hehe. Sesak sedikit di hati ketika mereka pergi, tapi tentu akan berbahagia nanti ketika melihat mereka terus maju berproses dalam kehidupan kemudian sukses pada akhirnya.
hmmmm..... oleh karena itu pada kesempatan kali ini, saya minta doa dari para blogger semua. Mudah-mudahan ke 87 murid saya (23 kelas 12 dan 64 kelas 9) bisa diberi kesehatan pada hari H ujian nasional, diberi kemudahan dalam menjawab setiap soal, lulus dengan hasil yang terbaik, bisa masuk sekolah dan perguruan tinggi yang mereka inginkan, bisa menjadi insan yang sukses dunia akhirat.. amin =)
Terima kasih sebelumnya, semoga ALLAH membalas doa anda dengan rizki yang melimpah serta jodoh yang soleh/solehah.. amin =)

itu pengungkapan kanyaahku ko, kawan

Pernah ada yang bilang, tertawa itu bisa bikin awet muda. Yaa alhamdulillah, saya senang sekali tertawa mungkin itu yg bikin saya tetap terlihat muda seperti berumur belasan meski usia hampir 24. *hahaha naoonnn siiiiihhh =P*

Tapi ketawa-ketawa sama temen, siapa sih yang ngga seneng? tul ngga? apalagi kalo pas lagi kumpul-kumpul udah lama ga ketemuan. Huuu seneng banget rasanya cerita-cerita menertawakan kebodohan di masa lalu atau berbagi cerita lucu yang dialami di kehidupan sekarang-sekarang ini.

Lingkungan yang penuh tawa ini alhamdulillah saya dapatkan, baik di lingkungan sekolah, lingkungan kampus jaman dulu, dan sampai sekarang di tempat kerja pun begitu. Tapi kadang-kadang tawa itu ditimbulkan ketika udah ada kejadian ejek mengejek *atau kalo temen saya bilang aatahan*. Kadang-kadang saling mengejeknya ini jadi seperti kebiasaan, tapi buat saya itu merupakan indikasi keakraban. Nah kalo soal aatahan ini, saya cukup sering jadi objek penderita entah itu dibilang jurig baso, rewog, tukang males mandi, buleud, buntelan, areng, bola, sampe ketokan pintu yang bergambar singa pernah jadi korban disama-samain ama saya. =(

Sakit hati sih ngga ketika digituin *selera humor saya cukup tinggi ko wkwkkw*, cuma kadang-kadang otak kriminal saya dalam hal meng-atah-i balik orang lain lagi suka muncul. Pembalasan harus lebih dahsyat *haduuuuuhh.. gawat yaa??*

Beberapa kali saya menyesal dengan keatahan yang telah saya lakukan.............

Sempat dulu, seorang rekan kerja yang sangat tidak suka pelajaran matematika dan cukup hobi ngaheureuyan saya (*heureuy = bercanda*), saya isengin. Habiisss siapa yg ga ketawa coba ketika ada yg bilang "ahh rumus phytagoras juga saya tau ko, alas kali tinggi bagi dua kan".. huaakakakkak.. mulailah kriminalitas setelah itu pun terjadi, entah meninggalkan soal yang rumit di papan tulis dan melarang anak-anak menghapusnya karena setelah jam pelajaran saya adalah pelajaran beliau, "suruh bu ir ngerjain ini dulu yaa sebelum ngajar" (doh) atau heureuyan-heureuyan lain yang saya sangkut-sangkutin ama permatematikaan.

Sampai suatu hari, beliau ngambek, pundung, dan nge-diemin saya.. huhuhuhuhu sampai ga bisa tidur saya dibuatnya, nyeseeeelll banget. Tapi ternyata itu semua tipuan, dia pengen aja ngisengin saya balik dengan pura-pura pundung *huh*. Tapi tetep saja sih meski tau dia cuma heureuy, rasa bersalah saya tidak berkurang.

Beberapa waktu lalu, ada keatahan lain yang saya sesali. Ketika dunia facebook mulai digandrungi, fasilitas-fasilitas yang disediakannya pun banyak dimanfaatkan orang. Salah satunya fasilitas ng-tag foto *tentu saja dipake untuk aatahan juga hehe =D*. Setelah sempat saya ditag di bola dan ketokan panto singa, otak kriminal atah kembali muncul. Jadilah saya search gambar kalong *anak kelelawar* di google, kemudian saya upload ke fb dan taraaaa.. eng ing eng saya tag lah tersangka yang sudah men-tag saya di bola tadi. Huhuhu.. jahat yaa????? astagfirullah.. =( Menyesal memang tak pernah di awal..

Dan katanya sekarang sang beliau ga mau ngomong ama saya tiga hari *pundung*.. hueeee.. *bahkan bubur bangkok yang biasa dimintanya, ga ngaruh ketika saya kabita-kabitain.. haduu kalimat yg aneh*

Memang terkadang, kebiasaan atah itu bisa mengakrabkan, tapi kalau berlebihan ga baik juga ternyata. *memang segala suatu yang berlebihan itu ga baik kan yaa?*. Bukan berarti saya ga menahan diri, selama ini uda beberapa kali saya mengerem diri sendiri untuk ga keterlaluan dalam bercanda, tapi kadang-kadang euphoria aatahan begitu menghanyutkan (doh)

Mulai kapok sekarang.. =( intinya memang pengendalian diri.. hosshhh

Maaf kalau pernah ada yang tersakiti dengan kata-kata atau candaan saya yaa, sebetulnya itu semua sebagai pengungkapan rasa kanyaah saja pada teman-teman, tapi yah begitulah.. pengungkapannya mungkin sedikit berlebihan.. maaf.

"setiap malam, 70000 malaikat mendoakan saya"

Dua bulan terakhir ini, saya mengikuti sebuah kegiatan yang diadakan oleh lembaga muslimah salman, yaitu sekolah pranikah. Kegiatannya sendiri lebih seperti perkuliahan yang diadakan satu minggu sekali. Materi yang diberikan bermacam-macam, mulai dari persiapan diri pranikah, prosesi pernikahan, hak dan kewajiban rumah tangga, psikologi adam hawa, kesehatan, sampai ke manajemen keuangan keluarga.

Hari Sabtu kemarin merupakan acara penutupan dari rangkaian materi yang saya dapat selama delapan pekan terakhir tersebut. Pemberi materi pamungkasnya adalah Ust. Budi Prayitno. Banyak cerita menarik dari beliau sepanjang pertemuan terakhir tersebut yang cukup mengaduk-aduk emosi saya (memang paling seru kalo mendengar kisah seru kehidupan orang lain..apalagi yang mengharukan huhu) dan kali ini saya ingin membagi salah satu kisah yang diberikannya kala itu -yang membuat saya saeutik balilihan- ='(

Tersebutlah Mas Eko dan Teh Dian, muda mudi kampus pada masanya. Sang jajaka insinyur lulusan institut ternama, sang mojang adalah bunga dari kampus yang sama, idola banyak pria. Ternyata Tuhan mempertemukan mereka sebagai jodoh satu sama lainnya, menikahlah mereka. Ketika ditanya "bagaimana mas eko rasanya mendapatkan bunga kampus?" Beliau menjawab, "wah perjuangannya luar biasa, persaingan ketat, tapi alhamdulillah saya yang terpilih"
Tak bisa dipungkiri, rasa bangga selalu menyelimuti.
9 tahun pernikahan tak selalu berjalan indah seperti di awal, mereka belum juga dikaruniai keturunan. Belum lagi cobaan itu terlewati, datang pula ujian lainnya : Teh Dian divonis menderita penyakit lupus. Akan tetapi ujian-ujian itu malah membuat kebersamaan semakin terasa.

Penyakit lupus ini tak ramah, mulai menyerang rahim sang istri tercinta. Sampai akhirnya 9 tahun penantian menjadi orang tua ditamatkan dengan harus diangkatnya rahim dari teh dian. "uterina, nama anak kita yang pertama yaa" diucapkannya sambil tersenyum pada teh dian ketika uterus sang istri telah diangkat melalui operasi. =(

Belum selesai sampai di situ, beberapa waktu kemudian bagian otak pun mulai terganggu oleh sang penyakit, hingga harus dilakukan operasi pemasangan selang pada bagian kepala (saya sendiri bingung seperti apa dan kenapanya.. bahkan untuk membayangkannya saja tak tega). Karena sudah berhubungan dengan otak tentu saja kesadaran pun ikut terganggu. Akhirnya rumah pun mulai ditata seperti rumah sakit, untuk merawat inap teh dian sang istri pujaan.

Dengan kondisi istri yang sudah tak bisa lagi "berbakti", tentu saja mengundang banyak pertanyaan di hati orang-orang. Pak ust. Budi pun sempat bertanya kepada Mas Eko

"Mas, ga ada niatan untuk cari istri lagi?" kemudian dijawab

"Wah Kang Budi, Dian itu lagi sakit, saya ga mau nambah satu lagi sakit di hatinya karena saya mencari istri lagi"

(krik..krik.. udah mulai kasuat-suat hati saya denger jawaban ini)

"Hmm.. lalu gimana perasaannya setiap hari berhadapan dengan orang sakit mas?"

"Ahh kan Kang Budi sendiri yang pernah bilang sama saya, kalau kita menengok orang yang sakit, 70000 malaikat akan mendoakan kita. Nah kebayang kang, saya setiap malem meluk orang sakit, setiap malam 70000 malaikat mendoakan saya. alhamdulillah"

Subhanallah.. ketegaran luar biasa, kecintaan luar biasa. Balilihan lah saya ketika itu, sambil sedikit di tahan, da malu atuh banyak orang =P

*saya memang paling mudah terharu ketika mendengar kisah tentang kehilangan atau kisah cinta yang tulus dari seseorang terhadap pasangannya. Seperti waktu baca blognya kang fanny yang baru saja ditinggal oleh sang istri tercinta atau ketika nonton film ps : i love you. huhuhuhu.. mengharu biru.*

Kalau kata ust. Budi sendiri hikmah dari kisah ini adalah betapa ketika akan menikah kita "memilih" pasangan yang terbaik untuk kita, akan tetapi di masa yang akan datang kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengannya. Seorang bunga kampus yang sehat dan menawan hati pun di masa yang akan datangnya bisa menjadi penyakitan yang butuh perhatian "lebih". Harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.. ya harus siap.... hmmm sudah siapkah saya???

*kalo ga disiap-siapin mah ga akan siap-siap, betul?* hihi =) mari bersiap-siap =) bismillah ...