ini untukmu, yang kutinggalkan :')

*suatu hari di bulan Januari 2008*

“Bu Anggun..Bu Anggun”

heuu..kadang saya masih geli sendiri ketika itu, mendengar sapaan dengan kata "BU" di depan nama.

Bulan yang penuh dengan kejutan, pertama kali berdiri di depan mereka, memberi materi tentang pangkat tak sebenarnya kalo ga salah. Merasa ga pede karna saya kalah tinggi dari beberapa di antara mereka. Selalu deg-degan di minggu-minggu pertama tiap jam pelajaran saya tiba. Tapi waktu berjalan, makin lama pun makin terbiasa. Selalu exciting tiap pulang ke rumah, ga sabar pengen cerita ada kejadian apa aja hari ini di sekolah.

***

Iya, kalo boleh dibilang pengalaman ini adalah impian jadi kenyataan. Siapa sangka anggun usia 7 tahun yang ketika ditanya ingin jadi apa dan bilang pengen jadi guru, belasan tahun kemudian pun menjadi seperti apa yang diiinginkannya.

Dan kalo ditanya, apakah mimpinya berujung indah?? Ahhh ini mah lebih luar biasa dari yang bisa saya bayangkan

Tak pernah menyangka bisa bertemu temen-temen guru, nu sundana mah siga lanceuk sorangan. Tiap hari siga na ateul mun teu seseurian teh hehehe.

Temen – temen yang pada ridho berbagi bekelnya, diabisin sarapannya *haha*.

Temen – temen yang tahan banget denger suara emas saya kalo lagi nyanyi nu ceuk pa manager mah mirip2 suara printer hitam itu kalo sedang beroperasi *makasih juga ya printer, mau maunya disamain ama saya, sakitu kamu teh udah bageur pisaaan, ngprint semua gawean saya =p hehe*.

Temen – temen yang mau berbagi ilmu tiap rabu pagi di tausyiah guru.

Temen – temen yang super kreatif dengan metode ngajarnya ataupun ide pensinya.

Temen – temen yang patunjuk-tunjuk kalo bagian milih siapa yang jadi pembina upacara atau pemberi khutbah jumat.

Temen-temen yang dengan sangat teganya bilang saya camihmil, al baqarah, gawena mun teu heuay berarti ngagayem, yang bilang syal rajutan saya siga keset bahkan kornet, yang bilang “anggun mah enak ya kalo tenggelam, tinggal kembungin pipi jadi pelampung deh” (-_-")

Ahh ridho saya mah dibilang gitu juga daaa, maaf yaa saya ge sok teu sopan, ceplas ceplos..

suka nyirikan nu teu bisa naek motor *padahal saya ge teu bisa, tapi kan saya mah cewe dan bukan pi-manager-eun hehehe..so what?*suka nyirikan badak, jebrag, galon, demplon, al fill (duh astagfirullah)..

maaf juga kalo lagi bĂȘte teh suka ujug-ujug baeud. Terimakasih sudah menerima saya menjadi bagian dari kalian :) akan kurindukan rapat tiap kamis sore, for sure.

Hmm.. Kalo ngomongin tentang murid.. ahh ini lebih amazing lagi =P lincah, hobi berolahraga, hobi berkesenian, pintar, aktif, kreatif, cerewet, pendiam, pundungan, heboh, hobi teriak-teriak, pemalu, penuh percaya diri, kritis .. iya, berjuta karakter, berjuta minat dan bakat..

Mereka dengan suksesnya memberikan banyak cerita di blog saya ini .. mulai dari novianto dengan tipuan siomaynya, fakhrul yang pernah bilang saya lebih keren daripada bob marley, gugum dengan surat narutonya, ishak dengan celotehan tentang soal matematika, nizham dengan ttsnya, difa yang bisa ngumpet di loker sampai yang terakhir tentang kelas 7D dengan heureuyan bebz-nya .

Yup, begitu banyak cerita seru saya lewatkan bersama mereka, yang mungkin tak semua bisa saya tuangkan dalam tulisan di blog, tapi yang pasti terukir manis di dalam hati, seperti serunya main bebentengan bersama kelas 7B, ucing sumput dengan 7C, dan latihan paduan suara untuk lomba di peringatan sumpah pemuda bersama 7A *jadi inget lagu waktu hujan sore sore hehehe.. dan kalian masuk 4 terbaik kan yaa waktu itu?? =P*

Tak kan pernah juga saya lupakan riweuhnya bawa 13 anak mentor saya ke BIP..haha judulnya ngasuh, yang satu pengen beli buku ke gunung agung, yang satu pengen beli boneka buat adiknya, yang satu pengen beli gelang, yg satu pengen kemana, yang lain pengen kesitu.. ahirnya bolak balik lah si saya, anter yg ini kesana, yang itu kesitu, titip pesen jangan kemana-mana sampai bu anggun kembali pun terjadi hihihi seruuu.

atau ketika lagu rasa sayange dan "pantun pantun jenaka" kreasi sendiri mengantarkan kami (mentor bu anggun) menjadi juara dua di lomba perkusi antar mentor acara malam cinta rasul

*maaf pa rudi, pa dadan, bu irma yg sudah rela berkorban dijadikan tema pantun kami hihihi..makasih yaa*

*makasih juga buat LSS, ide ini datangnya dari *ritual suci* kita di setiap perjalanan ke luar kota hehe*


emmm.. Asih Putera.. ya kalo dikatakan rumah kedua, memang begitulah keadaannya. Tempat saya menghabiskan banyak waktu saya setiap harinya.

Dulu sempat ragu ketika mengikuti tes menjadi pengajar di sekolah ini. Ikutin terus prosesnya ngga yaa? Saya ragu..atau katakanlah takut, melihat sekolah dengan nuansa islami yang begitu kuat.. berpikir apakah saya sanggup bersosialisasi di lingkungan tersebut *jujur saja ketika itu, saya masih menganut aliran bebas..hehe maksudnya rada metal kitu lah, masih hobi pake celana jeans pensil, pake rok cuma kadang-kadang kalo lagi pengen, gararetek kalo pake gamis, ngaji kalo lagi getol nya getol, tapi kalo lagi males teu maksakeun, apalagi buat ngapalin quran, ahh tong ditaros kedulna kumaha eta mah..duh astagfirullah* ..tapi ketika itu papah meyakinkan dengan kata-kata kurang lebih seperti ini “kalo memang itu akan mendekatkan kita pada bekal di akhirat, kenapa mesti ga diambil?”.. dan akhirnya saya pun memutuskan “yaa..akan saya teruskan prosesnya”..sampai Alhamdulillah akhirnya diterima.

Dan sekarang, saya benar-benar bersyukur punya papah seperti pa oos ..heheh.. ga menyesal saya memilih bekerja di sini. Dimana lagi saya bisa menemukan tempat kerja yang benar-benar memberikan kesempatan untuk shalat dhuha setiap hari, shalat wajib tepat waktu, ayat suci alquran selalu terdengar dilantunkan setiap harinya, dan menghapalkannya adalah bagian dari agenda kegiatan sehari-hari. Tausyiah rasanya selalu ada saja setiap saat, ketika datang bahkan sampai saat berkumpul sebelum pulang sekolah. Iya, di sini saya tak hanya mendapatkan ilmu dunia tapi juga ilmu akhirat..alhamdulillah =)

Waktu berjalan, hampir 2,5 tahun saya lalui di asih putera dengan teman seperjuangan dan anak didik yang luar biasa. Dan ternyata 2,5 itu pun jadi angka penyudah, mencukupkan perjalanan indah ini.

***

15 Juni 2010

Saya sudah merencanakan agenda hari ini, sejak seminggu sebelumnya. Sejak surat cinta itu saya layangkan pada yayasan lewat biro tata usaha. Surat cinta yang temanya pengunduran diri.

Hampir semua rekan-rekan guru sudah tahu tentang niat saya ini, untuk berhenti mengajar di asih putera, tapi mereka belum.. murid-muridku belum. Dan akhirnya dengan keberanian seadanya *yang sungguh di-ada-adain sejak sehari sebelumnya* saya berusaha mengungkapkan perpisahan di hadapan mereka. Berbekal juga amanat dari Pa Seno, sang biro TU "bilang aja ke anak2 ya bu, ceritakan semua, jangan sampai ada prasangka..cari waktu yang tepat" dan saya pikir hari ini adalah waktu yang tepat, ketika uas semester genap selesai dilaksanakan

Duduk di atas panggung kebesaran di mushola besar, tempat murid pemberi kultum setiap pagi duduk, tempat pemateri kalo lagi ada kegiatan MOS, malam cinta rasul atau gema cinta ramadhan berdiri menyuguhkan banyak ilmu untuk kami, tempat anak2 dan guru menampilkan pensi mereka yang super duper kreatif, tempat penyerahan piala dari prestasi membanggakan murid-murid kami.

Iya, di situ saya duduk ditemani teman-teman luar biasa saya.. saya sebagai center, dan di hadapan kami, duduk pula mereka yang sudah bersiap untuk pulang, tas di pangkuannya, tapi tahu belum waktunya karena surat al ashr dan doa akhir majelis belum kami baca bersama-sama. Terlihat sedikit kebingungan mungkin ya, ini kenapa guru-guru ngararumpul semua *hehe biasanya cuma beberapa guru yang mengantar kepulangan mereka selepas sholat asar berjamaah di mushola besar*

Dan mulailah saya berbicara..semalaman saya merangkai kata2 dengan harapan nanti kecepatan saya mengucapkannya tak kalah cepat dengan aliran air mata yang saya yakini pasti akan mengalir *maklum cengeng is my middle name hehe*

Dimulai dengan cerita tentang cita-cita yang tercapai, sampai akhirnya pada bagian saya bilang saya punya harapan lain, cita-cita yang lain, keinginan yang lain tapi tak bisa meraihnya bersama-sama dengan mereka.. fyuuuuuuuuh..

Sesuai dengan bayangan, "pidato perpisahan" ini disampaikan dengan uga eugeu, terbata bata, banyak tarikan nafas, nahan ngingsreuk, tersendat-sendat..tak mulus lah pokonya, meski selamat sampai tujuan

and yup..this is it. akhir kisah saya di asih putera.. sama seperti jawaban saya pada lulu, salah satu anak mentor saya, ketika dia bertanya, kenapa saya berhenti

life is about choices, neng..and i choose to start a new life but without AP in it.

Yaa, ini pilihan saya untuk berjalan dengan cita-cita yang baru dan AP akan saya jadikan kenangan tak terlupakan.

Perjalanan barunya masih panjang sodara-sodara, bahkan setengahnya pun belum terlewati. Dan inilah langkah besar pertama yang saya ambil dengan harapan ke depannya segala tantangan lebih mudah untuk dilalui.

Wahai kalian semua orang orang tersayangku, yang dengan "jahatnya" saya "tinggalkan" :( mohon maaf atas semua khilaf yaa, inilah anggun yang sangat jauh dari sempurna, tapi sungguh selama ini, inilah anggun yang insyaAllah berusaha untuk selalu jadi yang terbaik sebagai teman kalian, rekan kalian, bawahan kalian, dan juga guru kalian.

Air mata yang menetes di momen perpisahan ini, semoga jadi saksi yang makin menguatkan ukhuwah kita yaa, tetap saling mendoakan dan menyayangi di atas ridhoNya hingga nanti kita pun bisa berkumpul kembali di jannahNya

Terima kasih untuk 2,5 tahun yang penuh cerita suka duka, 2,5 tahun yang luar biasa.

Mohon do'anya.. life is getting hard in here *and unfortunately i have to face it without u all by my side* ..

bismillah..


imam favorit

Dua bulan lagi ramadhan yaa.. ga kerasa.. asa karek kamari *standar kalimat kalo tercengang dengan begitu cepat berlalunya waktu*

Datangnya Bulan Ramadhan selalu mengingatkan pada masa saya kecil dulu. Di masjid lingkungan rumah selalu banyak kegiatan, mulai dari kuliah subuh, tadarusan, tajil bersama*nah ini yg paling doyaaan* =P, sampai jadwal ibadah rutin di Bulan Ramadhan seperti shalat tarawih. Ketika kecil sih, yang di pikiran nya “asiiikk nih, banyak waktu bareng temen-temen”. Waktu dulu kan sempet ngalamin yang libur sebulan penuuuh ketika bulan puasa. Alhasil, tiap hari agenda kegiatannya adalah : saur, kuliah subuh, tadarus, ketiduran bentar di mesjid, maen monopoli, congklak, atau beklen di rumah tetangga, adzan duhur, pulang, mandi, shalat, nonton tipi, gogoleran, shalat, pasampeur-sampeur lagi siap-siap ke mesjid untuk tajil bersama, buka puasa, shalat magrib, pulang, makan, pasampeur-sampeur lagi buat tarawih, ngabaso+maen, pulang.. hahaha, ya kurang lebih begitulah kegiatannya =P

Dan di masa-masa itu ada satu topik yang selalu dipertanyakan oleh kami setiap harinya, yaitu “Siapakah imam tarawih malam ini?”

Yaa yaa, ada beberapa imam yang kami hindari memang, karena bacaan shalatnya lamaaa, bikin tunduuh, dan bikin waktu main kita setelah tarawih jadi berkurang =P hehe.. Kadang – kadang suka cari-cari alesan, biar ga ikutan tarawih kalo pas imamnya yg dihindari itu hehe *baong* atau kadang-kadang malah jadi berujung ngarobrol seseurian di juru masjid bukannya tarawihan *astagfirullah.. :P*. Tapi ada juga satu imam yang selalu jadi favorit saya, sejak kecil masih aktif di TPA sampe usia *hampir 25* sekarang ini, beliau selalu jadi imam ‘langganan’ di masjid kami *maksudnya yang dituakan, dan sering sekaliiii jadi imam di setiap shalat berjamaah*. Suaranya renyah, bacaannya tartil, dan terkadang tanpa sadar bacaan saya ketika solat sendiri pun sering mengikuti beliau *maksudnya dalam nada dan pemenggalan kata*

Beliau ramah, orangnya hangat, selalu menyapa tiap papasan bertemu di jalan.

Dan pagi ini, pukul 01:55 tepatnya, ketika saya sedang nangkring depan laptop, niat hati mengolah data nilai anak-anak untuk rapot, saya dikejutkan dengan berita yang datang dari pengeras suara masjid.

innalillahi wa inna illaihi raajiun..telah meninggal Bapak Endang Muhammad Toha ………………..”

Speechless saya dibuatnya, tak terasa air mata pun menetes jua. Imam favoritku….. ='(

Beberapa hari terakhir ini memang beliau dirawat di rumah sakit. Beliau terserang stroke, sebelah badannya sudah lumpuh. Ahhh kenapa kemarin waktu mamah nengok ga ikutan yaaa =( menyesal memang tak pernah di awal.

Pa Endang, selamat jalan yaa.. terimakasih sudah mengenalkan nikmatnya shalat berjamaah pada saya. Semoga ringannya langkah Bapak ke masjid setiap waktu sholat, meringankan langkah Bapak juga menuju surgaNya. Amin

Akan merindukan suaramu, pa..sangat =')