Ayu pun tumbuh besar walau dengan kondisi fisik yang sedikit 'ririwit' (mudah sakit). Namun ternyata tidak hanya itu saja, sampai usia 4 tahun Ayu belum juga bisa berbicara.. belum ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Sang ibu tak pernah putus asa dengan kondisi sang anak. Walo yang didapatkan hanya diam, sang ibu tak pernah lelah untuk selalu bercerita pada sang anak, menceritakan semua hal dan membacakan semua buku yang dia punya.
dan ternyata Allah Maha Besar, Maha Mengetahui Segalanya.. di usia 4 tahun itu lah, Ayu mulai 'bersuara'.. dan ajaibnya setelah itu dia hafal semua hal yang pernah diceritakan oleh ibunya dulu. (subhanallah)
Memasuki usia sekolah dasar, Ayu tumbuh menjadi anak yang sangat cerdas. Berbakat di semua bidang, berprestasi dalam banyak hal. Tak ada yang tak kenal Ayunda di MI ASIH PUTERA.
Ketika akhirnya tiba saatnya memasuki jenjang sekolah menengah lanjutan pertama, Ayu menghadapi beberapa pilihan. Pada kesempatan pertama, Ayu mengikuti tes masuk SLTPN 1 Cimahi (sekolah negeri ternama di Cimahi karena menghasilkan orang2 hebat. Betul kan, Kang Dodi, Inun, Santi, Djambul, Nana, Mikko??.. heu.. naha jadi nyebutkeun ngaran budak2 lss nu smp1.. tapi tenang bukan berarti yg hebat hanya kami-kami saja.. hehe ^^). Pada kesempatan itu Ayu memperoleh nilai yang canggih.. jauh meninggalkan nilai peserta tes lainnya, kesempatan untuk masuk sekolah favorit itu di depan mata.
Tapi kebingungan malah melanda. Sesungguhnya dulu sempat terlintas niatan bahwa setelah lulus MI, ayu akan meneruskan sekolahnya di Mts ASIH PUTERA saja, yang tentu saja tidak kalah saing dengan sekolah negeri, sekolah penuh prestasi, lulusannya berkualitas tinggi, tak hanya menekankan pada ilmu yang bermanfaat saja tapi juga akhlak yang terpuji dan akidah islami, tentu saja dengan guru-guru yang baik hati (ehemmm..^^)
Pendapat orang2 mulai banyak terdengar, tentu saja banyak yang tidak menyarankan untuk meneruskan ke Mts, karena bagaimanapun di mata masyarakat sekolah negeri jauh lebih baik dibandingkan swasta. Tapi keputusan ada di tangan Ayunda.
Ketika sang ibu bertanya,
entah darimana datangnya pemikiran ini, Ayu pun menjawab
haa.. subhanallah dari anak sekecil itu, bisa terlahir pemikiran besar yang luar biasa.
Ya Allah kabulkanlah keinginannya, jadikan dia anak yang sholehah, penyelamat kedua orangtuanya, penerang bagi umat, jadikan dia mujahidah yang bisa memberi banyak manfaat. amin!
Recent Comments